Fokus1news, Jakarta - Pemerintah indonesia membuka program Sekolah Rakyat dalam memutus rantai kemiskinan dan pengentasan wajib belajar kepada generasi bangsa anak - anak menuju Indonesia Emas 2045.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto menginisiasi program Sekolah Rakyat (SR) Tahun Ajaran 2025/2026 akan dimulai pada 14 Juli di 63 titik dan disusul 37 titik pada awal Agustus.
Program ini menyediakan pendidikan berkualitas secara gratis, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama (boarding school) yang seluruh biayanya ditanggung oleh negara. Mulai dari seragam, makan, asrama, hingga peralatan sekolah, semuanya disediakan secara gratis. Program ini dinaungi oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA.
Sekolah Rakyat (SR) di tujukan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan pendidikan yang layak, anak-anak dari keluarga kurang mampu diharapkan dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Sasaran utama Sekolah Rakyat adalah anak-anak yang termasuk dalam Desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini menunjukkan kelompok masyarakat termiskin di Indonesia.
Penerimaan siswa didasarkan pada data DTSEN dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sehingga program ini dapat menjangkau anak-anak yang benar-benar membutuhkan dan belum mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Sekolah Rakyat menawarkan kurikulum yang komprehensif, dengan fokus pada pengembangan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan pembentukan karakter, kepemimpinan, serta keterampilan hidup.
Kurikulum ini dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan.
Sekolah Rakyat bersinergi dengan Kementerian Sosial dan Pendidikan bersama pemerintah daerah untuk berperan penuh secara aktif mencari data anak - anak tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah menjadi data pokok penerima pendidikan di Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat menyediakan fasilitas lengkap bagi para siswanya, termasuk asrama, laboratorium, dan perangkat teknologi seperti iPad. Fasilitas ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pengembangan potensi siswa secara optimal. Dengan fasilitas yang memadai, siswa diharapkan dapat belajar dengan nyaman dan fokus pada pengembangan diri.
Kurikulum Sekolah Rakyat berfokus pada pengembangan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan pembentukan karakter, kepemimpinan, serta keterampilan hidup. Program ini juga melibatkan kolaborasi antar kementerian dan lembaga pemerintah untuk memastikan keberhasilannya. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Hingga saat ini, pemerintah telah menyiapkan 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Lokasi-lokasi ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, dan Papua. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada data kemiskinan dan kebutuhan pendidikan di masing-masing daerah.
Program Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 akan dimulai pada bulan ini di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Dari jumlah ini, sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025 dan sebanyak 37 titik akan dimulai di akhir Juli 2025.
Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 126/HUK/2025 tentang Penetapan Lokasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, terdapat 3 lokasi rintisan Sekolah Rakyat di Jakarta, yakni Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, serta Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna.
Kemudian, ada 13 lokasi Sekolah Rakyat rintisan di Jawa Barat. Rinciannya, yaitu STPL Bekasi, Sentra Phalamarta Sukabumi, Sentra Abiyoso Cimahi, PSBR UPT Dinas Sosial Cibabat, Sentra Wyataguna Bandung 1 (Padjajaran Bandung), Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Sentra Galih Pakuan Bogor, danSentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong.
Lalu, di SMP Negeri 18 Kota Cirebon, Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Bandung Lembang, Sentra Wyataguna Bandung 2 (Cisarua Lembang), UPTD Balai Latihan Kerja Jl. Rancamulya Desa Ranca Mulya, Sumedang, serta Gedung KONI Dan Wisma Atlet Komplek Stadion Si Jalak Harupat/Kompleks SOR Jalak Harupat.
Sementara 100 titik tambahan lagi masih dalam proses pematangan dan akan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemenaker. Dengan total 200 titik Sekolah Rakyat, maka lebih dari 20 ribu siswa dari keluarga miskin akan memdapat akses pendidikan gratis berasrama dan orangtuanya mendapatkan program pemberdayaan.
Posting Komentar