Kebakaran Gedung Tera Drone Kemayoran Jakarta Tewaskan 22 Korban Meninggal




Fokus1News, Jakarta -  Api hanguskan sebuah gedung di Jalan Letjen Suprapto Blok A19, Cempaka Putih Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/12) menyebabkan Korban meninggal di duga mencapai 22 orang.

Gedung tujuh lantai milik Terra Drone Indonesia di kawasan Cempaka Baru Kemayoran Jakarta Pusat, menurut warga menjadi saksi melihat Api pertama kali muncul sekitar pukul 12.30 WIB di lantai dasar gedung. Pekerjaan sementara: baterai lithium (dipakai untuk drone) di ruangan pengujian meledak atau korsleting, memicu kobaran api. Menurut petugas, ada laporan bahwa sempat dilakukan upaya pemadaman awal menggunakan alat pemadam ringan (APAR), namun api berhasil bangkit dan menyebar dengan cepat. 

Tak lama kemudian, api dan asap menyebar ke lantai atas hingga lantai 5 dan 6. Jalur pendamping sempat tertutup, membuat sejumlah pekerja terjebak. Plafon, tangga, dan dinding gedung ikut rusak, memperparah situasi. 

Tim damkar mengerahkan puluhan unit mobil pemadam kebakaran dan ratusan petugas evakuasi dilakukan dengan tangga darurat dari lantai atas, sementara petugas menggunakan masker oksigen di tengah asap tebal. Meskipun demikian, banyak korban yang sudah terpapar secepatnya dan tidak sempat keluar. 

Korban yang tewas sebagian besar karena asap dan sesak nafas dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk memaafkan. Dari data awal: 20 jenazah sudah berhasil dievakuasi, terdiri dari 5 laki-laki dan 15 perempuan, termasuk satu wanita hamil.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa olah TKP sudah dilakukan, dengan lab forensik Polri mendalami penyebab kebakaran. 

Sementara itu, pemerintah daerah melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat DKI) menyebutkan bahwa penggunaan baterai lithium dalam jumlah besar di area tertutup jadi salah satu faktor risiko dan akan dievaluasi untuk mencegah kejadian serupa. 

Imbas Sosial & Seruan untuk Kebijakan Lebih Ketat.
Kebakaran ini mengejutkan banyak orang tidak hanya keluarga korban, tetapi juga pekerja di sektor teknologi dan startup, serta masyarakat umum. Banyak yang menuntut audit keselamatan gedung, regulasi penggunaan baterai lithium di dalam ruangan, dan penerapan standar proteksi kebakaran di kantor modern.

Kejadian ini menjadi alarm besar bagi industri: bahwa inovasi teknologi harus diimbangi dengan kewaspadaan terhadap risiko keselamatan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama